Diwa1919 Naskah Cerita Fiksi -

Buka mata hati mu dan lihatlah Ia dengan rasa, niscaya akan kau temui seraut wajah yang tak asing bagimu di balik topeng setan itu.

Setan bertopengkan manusia itu telah lama menipu mata duniamu, dimana kau tak lagi mampu membedakan antara setan dan manusia yang sesungguhnya.

Apakah kau marah karena Ia telah membuatmu takut dengan topeng-topeng setan di dalam mimpi-mimpi burukmu?

Apakah kau tau? Bahwa terjaga oleh mimpi-mimpi burukmu itu lebih baik daripada tidur panjangnya anak-anak manusia yang tak lagi mengenali jati diri yang sesungguhnya.

Dunia ini hanyalah panggung sandiwara dan itu memang benar adanya, terkadang setan bertopengkan manusia begitupun sebaliknya.

Jangan membenci Ia yang bertopengkan setan di hadapanmu, tapi bencilah setan yang bertopengkan manusia yang selama ini sudah mengelabuimu.

Apakah kau tau? Topeng setan yang selalu Ia kenakan di dalam mimpi-mimpi burukmu itu sesungguhnya atas sepengetahuanku.

Genggam erat jemari tangannya dan ikutilah langkah-langkah kakinya masuk ke dalam barisanku. Masuklah ke dalam barisan bersama anak-anak manusia yang sudah terjaga dari tidur panjangnya dan terimalah ucapan “Salam sejahtera dari Tuhanku.”

Lihatlah jalanan panjang di hadapanmu, lewati semua rintangan dengan nama Tuhanmu, yakinlah bahwa sesudah kesulitan akan ada kemudahan. Tersenyum lah, karena itu adalah janji Tuhan.

Buka matamu dan bacalah goresan Pena nya, niscaya akan kau temukan sesuatu yang berharga,.

Apakah kau tau apa yang harga itu? Lihatlah mutiara yang tersimpan di dalam lipatan kata-katanya, lipatan kata yang hanya mampu di buka oleh hati anak-anak manusia yang hatinya sudah terjaga.

Apakah kau tau? Bahwa sesungguhnya mutiara yang tersimpan di dalam lipatan kata-katanya itu sesungguhnya adalah naskah cerita?

Naskah cerita tentang anak-anak manusia yang tersimpan di alam rasa, cerita tentang anak manusia yang sesungguhnya telah ada, bahkan jauh sebelum Tuhan menciptakan alam semesta ini beserta dengan isinya.

Fiksi