Bertambah Usia di Bromo

oleh -141 views
Bertambah Usia di Bromo
Bertambah Usia di Bromo

Bertambah Usia di Bromo

Alhamdulillah tak henti-hentinya penulis bersyukur kepada Allah SWT, karena masih diberi umur yang panjang dan kesehatan. Sebagai manusia biasa yang tentu saja jauh dari kata sempurna, Penulis akui mungkin banyak ucapan dan sikap penulis yang mungkin saja tidak berkenan kepada sesama, dihari jadi ini penulis hanya ingin menjadi manusia yang bisa lebih baik lagi dan berguna bagi orang lain.

Tanggal 02 Desember 2022 pukul 14.00 penulis bersama rombongan ibu-ibu Dharmawanita Dinas Pendidikan Kota Cirebon berangkat ke Malang. Selama perjalanan memang penulis lebih banyak diam dan merenung, jujur saja awalnya penulis tidak ingin semua tau kalau keesokan harinya adalah hari bertambahnya sekaligus berkurang usia, saat itu Penulis ingin menikmati sendiri detik-detik bertambahnya usia dengan kilas balik, introspeksi diri  apa yang sudah penulis lakukan di tahun-tahun sebelumnya, apakah Penulis sudah bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, khususnya di lingkungan keluarga dan orang-orang di sekitar tempat penulis berada.

www.domainesia.com

Tengah malam Mobil Bis Pariwisata yang penulis naiki bersama rombongan memasuki kota Malang, disaat yang lain sudah tertidur, saat itu Penulis masih terjaga, terselip doa dalam rasa haru, “Semoga Allah SWT masih memberikan kesempatan kepada Penulis untuk bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi di tahun-tahun selanjutnya.”

Diatas bis Pariwisata yang berjalan pelan menembus gelapnya malam, banyak ucapan yang Penulis terima dari rekan-rekan kerja dan orang-orang tercinta dan Alhamdulillah sampai Penulis menggoreskan pena ini, masih banyak ucapan dan kado yang berdatangan dan Penulis terima.  Jujur saja Penulis tidak berharap kado atau hadiah namun untuk hal ini Penulis tetap ucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya. Di hari jadi Penulis ini, terselip keinginan dan harapan untuk doa yang diucapkan secara tulus semoga semua doa yang baik didengar oleh Allah SWT. Aamiin.

Pukul 02.00 WIB bis Pariwisata yang membawa Penulis bersama rombongan sampai di tempat persinggahan yang berada daerah Bromo, selanjutnya Penulis dan rombongan naik Jeep menuju ke Bromo yang jarak tempuhnya  sekitar 1.5 jam dari tempat persinggahan.

@1919.my.id

“Pengalaman itu bukan pada puncaknya, akan tetapi pada perjalanannya.” #bromo #puncakbromo #perjalananhidup #1919 1919.my.id

♬ Surga Cinta – Ada Band

Penulis merasakan bahwa perjalanan ini terasa sangat seru, menembus kabut dan gelapnya malam, kondisi jalan menuju ke Bromo yang memang tidak rata, membuat Penulis terkadang merasa ngeri, apalagi ketika mobil sampai miring karena memasuki jalan yang berlubang.

Beda keadaan para peserta acara yang memang adalah pendatang dengan Driver yang mungkin sudah terbiasa dengan keadaan alam di tempat ini. Jika Penulis dan teman-teman lainnya naik kendaraan ke Bromo dengan memakai baju sangat kumplit, seperti pakai mantel tebal, kupluk, sarung tangan, syal dan sepatu olahraga maka para Driver penulis lihat rata-rata mereka hanya memakai celana pendek, pakai sendal jepit dan kaos pendek, mungkin karena mereka sudah terbiasa kali ya. Hehehe..

Selama perjalanan  Penulis memang sengaja tidak pernah melepaskan masker. Setelah menempuh perjalanan yang jujur saja lumayan menguji adrenalin, akhirnya Penulis sampai juga di Bromo, Penulis sengaja tidak naik ojek sampai atas, Penulis dan beberapa teman memilih untuk berjalan kaki dan menikmati pemandangan yang terdekat.

Bagai sedang berada di negeri awan, itulah yang penulis rasakan saat melihat pemandangan yang begitu indah di hadapan Penulis.

Menurut sejarah, konon gunung Bromo terbentuk dari letusan Gunung Tengger.

Di tempat yang merupakan salah satu objek wisata alam di Jawa Timur ini sambil membuka masker Penulis hirup dalam-dalam udara segar pegunungan yang menurut catatan yang penulis baca bahwa Gunung Bromo ini adalah tergolong gunung yang masih aktif, menurut catatan setidaknya ada aktifitas letusan 30 tahun sekali sejak abad 20 yang lalu.

Menurut sejarah, konon gunung ini terbentuk dari letusan Gunung Tengger. Gunung yang memiliki ketinggian 4000 mdpl sedangkan Gunung Bromo sendiri dari yang penulis baca memiliki ketinggian 2.329 mdpl dan berada di empat wilayah sekaligus yaitu, Probolinggo, Pasuruan, Malang, Lumajang Jawa Timur.

Ada rasa haru dan ucapan syukur tiada henti terselip di hati penulis saat itu, di pertambahan usia, Allah SWT “jalankan” Penulis ke tempat dimana Penulis mampu melihat dengan rasa, bahwa saat ini penulis benar-benar makhluk yang kecil dan tak berdaya tanpa izin dan pertolongan-Nya, di tempat yang oleh masyarakat setempat dipercayai bahwa di tempat ini dulu Dewa Brahmana meninggalkan jejaknya, juga tempat bersemayamnya dewa – dewa yang melindungi mereka yaitu Dewa Brahma, Dewa Wisnu, dan Dewa Siwa ucapan dan doa masih terus mengalir.

Penulis tidak menyangka banyak teman-teman yang peduli dengan Penulis. Berlanjut sampai malamnya, ketika sampai penginapan dan acara hari jadi DWP dan Hari Ibu, Penulis dipanggil oleh Bu Kadisdik ke atas panggung dan dimarahi di depan yang lain, Penulis kaget dan akhirnya beliau memberi ucapan selamat ulangtahun pada Penulis disertai lagu selamat ulangtahun.

Tidak hanya ucapkan lewat WhatsApp yang Penulis terima, banyak ucapan lewat  video juga  Alhamdulillah Penulis tak menyangka mereka meluangkan waktu untuk Penulis yang manusia biasa ini, juga respon orang-orang tercinta, peserta didik, orang tua murid, Guru-guru dan teman-teman di hari jadi Penulis di tahun ini.

Tak hanya sehari Penulis mendapat doa, tapi sampai tanggal 09 Desember 2022 Penulis masih mendapat ucapan dan doa dari teman-teman.

@adsn1919

terimakasih atas doa dan ucapannya, apalah aku, bukan siapa-siapa yang patut di sanjung☺️ #fyp #adsn1919 #1919 #semuaberhakbahagia #ulangtahun #takadayangsempurna

♬ Barakallah Fii Umrik – Qhutbus Sakha

Penulis hanya berdoa, semoga Penulis menjadi manusia yang lebih baik lagi dunia akhirat, mendapat keberkahan dan meninggal dalam keadaan Husnul khatimah.  Penulis tidak meminta usia yang panjang karena itu sudah digariskan oleh Allah SWT.

Penulis mengucapkan terimakasih atas limpahan kasih sayang yang Penulis terima. Sekali lagi terimakasih dan semoga Allah membalas kebaikan semuanya.

ADSN1919

 

 

 Kembali

© Diwa1919.com, All rights reserved.

Rumah Fiksi 1919
Latest posts by Rumah Fiksi 1919 (see all)

Tentang Penulis: Rumah Fiksi 1919

Gambar Gravatar
Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena akan membuatku binasa secara perlahan

Responses (4)

Tinggalkan Balasan