Ah hidup ini penuh misteri, tak bisa melawan kehendak Tuhan. Semua manusia sedang menunggu atau mengantri, entah menunggu di Bank seperti saya, menunggu dilamar, menunggu melahirkan, menunggu diwisuda, menunggu dapat panggilan pekerjaan, pokoknya sedang menunggu.
Dengan menunggu, manusia diuji kesabarannya, apa tetap menunggu atau pergi. Aku salah satu orang yang memilih menunggu meski harus berjam-jam, dinikmati sajalah, belum tentu pindah tempat juga dapat antrian kecil, jadi mengurangi resikolah.
Banyak waktu yang bisa kita isi selama menunggu, bila menunggu dipanggil Tuhan untuk menghadap-Nya, kita isi hidup dengan kebaikan meski terkadang belum tentu kebaikan kita dipandang orang lain, tapi biar saja yang penting Allah Maha Mengetahui. Karena yang mengenal kita adalah diri kita sendiri bukan orang lain.
Bila menunggu di Bank atau perkantoran dari pada bete, lebih baik kita isi dengan menulis, tak terasa aku sudah menunggu hampir 4 jam, masih duduk ditempat yang sama dari pertama kali datang. Kursi-kursi di depan, belakang dan samping sudah berganti para pengantri dan aku masih tetap menunggu.
Para penunggu yang lain sudah silih berganti masuk ke ruangan, aku masih duduk di depan pintu bersama kursi-kursi kosong yang telah ditinggalkan para penunggu antrian. Aku tidak akan menyerahkan sampai tercapai tujuan. Waktu terbuang percuma kalau kita menyerah.
Aku sabar menunggu karena untuk memenuhi janji dengan seseorang. Aku berusaha semampunya memenuhi janji yang telah lama tertunda karena kesibukan.
ADSN1919
- Kesendirian, Hujan, dan Desember dalam Puisi - 13 Desember 2023
- Selamat Hari Guru Nasional 2023! - 24 November 2023
- Kumpulan Motivasi Sabar dan Ikhlas di Tiktok - 25 September 2023