Turunnya Sang Juru Selamat ke Dunia
Seberkas Cahaya putih keperakan turun ke Bumi, di malam yang hening, angin bagaikan berhenti, air nyaris tak beriak. Cahaya putih keperakan terus melesat turun ke Bumi, merobek dan menembus tabir kegelapan yang selama ini menutup cahaya kebenaran menuju ke Tuhan-nya.
Dan tak seperti biasanya, dimalam yang sunyi dan mencekam itu sang Iblis beserta pasukannya tertidur pulas.
Suara adzan Subuh pun berkumandang di daerah-daerah basis pertahanan umat Manusia yang masih ingat akan diri dan Tuhannya.
Nun jauh di atas sana, sepasang bintang berwarna merah, bertuliskan kaligrafi Arab. Allah dan Muhammad terlihat paling jelas sinarnya di antara ribuan bintang berwarna putih lainnya, pertanda apakah ini? Benarkah Imam terakhir yang pernah diramalkan sebagai salah satu tanda akhir zaman itu telah tiba?
Di suatu mesjid yang di berkahi, sebelum sholat Subuh berjamah di mulai, sang Imam menyambut tamu yang istimewa, sang Imam yang hatinya selalu (terjaga) mengetahui siapa sesungguhnya tamu yang baru saja datang itu, sambil mengucapkan salam dan saling berangkulan atas nama Tuhannya, sang tamu menjelaskan akan niat kedatangannya.
Sesungguhnya kedatangannya kali ini atas izin Yang Maha Kuasa untuk membersihkan namanya kembali, nama yang sudah lama di pakai dan di salah gunakan Dajjal, untuk menyesatkan sebagian anak manusia.
Sang imam mempersilahkan Tamunya tersebut untuk memimpin barisan Sholat Subuh berjamah yang akan mereka kerjakan saat ini. Namun tamunya itu dengan halus menolak dan mengatakan bahwa kedatangannya kali bukan sebagi Utusan tapi untuk masuk ke dalam barisan makmum yang akan membantu perjuangan Sang Imam, meng-kumandang kan Kembali nama Tuhan di akhir zaman ini.
Perang Besar yang Menentukan Nasib Umat Manusia
Pertempuran kembali pecah, bala bantuan tentara malaikat di bawah komando sang juru selamat, berhasil memukul mundur bala tentara sang Iblis. Sang juru selamat membawa cermin yang mampu menghancurkan benda apa saja yang bayangan-nya tertangkap oleh cermin-nya itu, setiap jin dan anak manusia yang ingkar kepada Tuhannya, langsung hancur seperti debu di tiup angin begitu melihat pantulan wajah-nya berada di dalam cermin tersebut.
Sang Iblis yang murka berusaha merebut cermin dari tangan Juru selamat, namun begitu sang Iblis melihat pantulan wajah-nya di dalam cermin yang dipegang oleh Juru Selamat, Sang Iblis langsung menjerit dan berlari ketakutan, meninggal kan arena pertempuran. Bala tentara Iblis yang melihat pemimpin-nya berlari meninggalkan arena pertempuran, ikut berlari menyusulnya dan meninggalkan pasukan Dajjal sendirian menghadapi pasukan umat manusia dan golongan Jin yang masih menyebut nama Tuhannya.
Pasukan Dajjal yang terdiri dari Setan dan Manusia yang sudah lupa akan diri dan Tuhannya berhasil di kepung oleh Pasukan Sang Iman dan akhirnya berhasil di kalahkan.
Sang Imam bertemu Dajjal, sambil mengucapkan nama Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, sang Imam menancapkan pedang cahaya tepat di ubun-ubunnya, Dajjal pun mengucapkan, kalimat.
“Tiada Tuhan selain Allah, telah sampai Tugasku, atas Izin Tuhanku, aku akan kembali,”
Zaman Ke-emasana Anak Manusia di Dunia
Perang besar besar yang hanya meninggalkan sepertiga umat manusia yang ada di Dunia saat ini, di menangkan oleh golongan kanan. Pemerintahan barupun di bentuk dengan diangkatnya sang Imam menjadi kepala pemerintahan, dan juru selamat di angkat menjadi hakim yang tertinggi di negeri ini.
Hukum yang berlaku di negeri ini adalah hukum dan peraturan Tuhan, yang pernah di turunkan melalui para utusan terdahulu, peraturan ini untuk seluruh umat manuasia tanpa terkecuali. Pada masa ini seluruh anak manusia, merasakan keadilan dan kemakmuran yang merata hingga ke pelosok Negeri.
Tujuh Tahun lamanya, umat manusia mengalami masa – masa ke-emasan. Tiada di jumpai satu anak manusia-pun yang merasa tidak aman untuk pergi meninggal kan harta benda nya ketika mereka hendak pergi meninggalkan rumah.
Dunia begitu aman dan damai saat ini. Toleransi antar Umat manusia sangat tinggi, hingga sebagai perumpamaan dari keadaan ini, seandai nya ada uang milik seseorang yang jatuh di tengah jalan pun niscaya, tiada satu orang pun selain pemilik nya yang mau dan berani mengambil uang yang jatuh tersebut.
Kondisi umat manusia di masa ini sangatlah makmur, hasil bumi melimpah ruah dari Tanah yang di berkati. Ke-makmuran merata hingga ke seluruh pelosok negeri. Di masa itu sangat sulit menjumpai seseorang yang mau menerima sedekah dari orang lain, mereka semua saling berlomba-lomba untuk memberikan sedekah dan membayarkan zakat penghasilan-nya masing-masing.
Sang Imam memimpin tampuk pemerintahan di (Negeri yang di berkahi) ini selama Tujuh tahun lamanya, kemudian beliau wafat, lalu kepemimpinan beliau di teruskan oleh Sang Juru selamat selama tujuh tahun pula.
Nun jauh di atas sana, sepasang bintang berwarna merah, bertuliskan kaligrafi Arab. Allah dan Muhammad terlihat paling jelas sinarnya di antara ribuan bintang berwarna putih lainnya, pertanda apakah ini? Benarkah Imam terakhir yang pernah diramalkan sebagai salah satu tanda akhir zaman itu telah tiba?
- Diwa, Wanita dari Masa Depan - 23 September 2025
- Pentingnya Saling Menjaga Kepercayaan pada Pasangan - 21 September 2025
- Bahaya Tersembunyi Aplikasi Edit Foto Menggunakan AI - 12 September 2025