Aksara Bernyawa Penghancur Petaka
Diantara makhluk-makhluk-Mu yang masih terjaga, kepada-Mu yang menciptakan bumi beserta dengan isinya, dari lubuk hati yang terdalam kami, terimalah salam satu hati dari kami, rangkullah hati kami untuk tetap bersama di jalan yang Engkau ridhoi, jangan goyahkan perjalanan ini, meski onak duri harus dilewati.
Abadi bersama dalam lautan cinta yang suci adalah permohonan kami, tetapkanlah kami jalan beriringan, menatap cahaya menuju masa depan. Dikeheningan malam di saat hujan masih merindukan bumi, kabulkanlah pinta kami ya Rabbi.
Tiada daya dan upaya kami tanpa pertolonganmu ya Allah ya Tuhan kami, lindungilah kami dari orang-orang yang bersekutu dengan setan yang jelas-jelas Engkau murkai. Di malam ketika hujan masih merindukan bumi, kami serahkan semuanya kepadamu ya Rabbi.
Dengan aksara bernyawa, kami satukan rasa dan atas izin-MU, kami kembalikan semuanya kepada-Mu ya Rabbi “Asalnya dari langit kembali kepada langit, asalnya dari bumi kembali kepada bumi” kami adalah cermin diri yang akan memantulkan semuanya kembali, dan untukmu yang berasal dari api, kembalilah kepada api yang akan memusnahkanmu, hancur lebur bersama orang-orang yang selama ini telah bersekutu denganmu hingga membuat mereka berpaling dari Tuhanku dan Tuhanmu yang satu.
Lautan kata 1919
Catatan : Di buat oleh, Warkasa1919 dan Rumahfiksi1919. Baca juga Ketika Hujan Mencumbu Bumi yang tayang yang di Ruangmenulis.com Jika ada kesamaan Foto, nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan
- Diwa, Wanita dari Masa Depan - 23 September 2025
- Pentingnya Saling Menjaga Kepercayaan pada Pasangan - 21 September 2025
- Bahaya Tersembunyi Aplikasi Edit Foto Menggunakan AI - 12 September 2025