Jenis Batik
Batik Mega mendung yang penulis pakai adalah batik khas Cirebon. Negara kita adalah negara yang kaya akan tradisinya dan setiap daerah mempunyai pakaian khas masing-masing dan sebagian besar adalah batik. Seperti:
- Batik Mega Mendung dari Cirebon
- Batik Tujuh Rupa dari Pekalongan
- Batik Priyangan dari Tasikmalaya
- Batik Pring Sedapur dari Magetan
- Batik Sogan dari Solo
- Batik Kawung dari Jawa Tengah
- Batik Gentongan dari Madura
- Batik Parang dari Pulau Jawa
- Batik Simbut dari Banten
- Batik Keraton dari Yogyakarta
Masih banyak lagi batik lainnya yang penulis belum sebutkan semua. Penulis pribadi sangat menyukai batik dan memakai batik. Banyak kain batik yang penulis kombinasikan dengan baju gamis dan pakaian formal lainnya. Penulis merasa bangga dan senang ketika memakai bahan batik, setiap keluar kota, selain makanan yang di cari, penulis sering mencari bahan batik juga, seperti belum lama ini penulis pergi ke Solo, bahan batik sebagai salah satu oleh-oleh penulis, sampai ketika penulis melancong ke Papua, disana penulis tetap mencari batik.
Mega Mendung Batik khas Cirebon
Kembali lagi ke batik khas Cirebon yaitu Mega Mendung, ciri batik dengan corak awan. Menurut cerita jaman dulu asal kata Mega Mendung adalah ketika seseorang melihat bayangan awan di genangan air setelah turun hujan dan pada saat cuaca sedang mendung. Ada juga yang menyebutnya bahwa motif ini terbentuk karena pengaruh adanya bangsa Cina yang masuk ke Cirebon.
Sejarah Batik Mega Mendung
Menurut sejarah yang penulis baca, motif awan ini merujuk kedatangan bangsa Cina yang datang ke Cirebon. Kedatangan bangsa Cina ini tentunya dengan membawa beragam budaya seperti berbagai barang antik yang mereka bawa, keramik, piring dan kain yang berbentuk awan. Serta merujuk pada abad ke 16, Sunan Gunung Jati menikah dengan Ratu Oeng Tien.
Pernikahan Sunan Gunung Jati dengan Ratu Oeng Tien, membuka jalan tradisi Cina masuk ke Keraton Cirebon. Para pembatik Cirebon mencoba menuangkan budaya dan tradisi Cina dalam selembar kain untuk di buat batik, hanya perbedaan motif mega mendung Cina dan Cirebon, kalau mega mendung Cina garia awannya berupa bulatan sedangkan garis awan mega mendung Cirebon cenderung lonjong dan lancip serta segitiga.
Setiap batik dari daerah seluruh Indonesia bisa dipastikan mempunyai makna masing-masing, seperti halnya motif mega mendung mempunyai filosofi yang menurut penulis sangat bagus yaitu setiap manusia harus bisa menahan rasa amarah, pada saat kondisi sedang terpuruk sedih dan tertekan. Manusia diharapkan selalu bersikap bijaksana seperti halnya awan yang selalu menaungi dan membuat suasana nyaman dan teduh. Seperti kita ketahui Mega mempunyai arti awan dan mendung yang berarti suasana yang adem. Itulah sekilas pandang sejarah motif batik mega mendung yang penulis baca dari berbagai media online.
Motif Batik Mega Mendung Menyesuaikan Jaman
Saat ini motif mega mendung menyesuaikan jaman, tidak harus formal untuk kerja saja. Penulis berburu batik Mega Mendung, ketika mendapat instruksi dari bapak Walikota Cirebon, untuk memperingati Hari Jadi Kota Cirebon setiap tahunnya penulis dan warga Kota Cirebon di haruskan memakai baju batik mega mendung selama lima belas hari.
Banyak motif mega mendung yang bisa dipakai anak-anak bahkan orang lanjut usia, dalam artian batik mengalami kemajuan dan bisa dipakai oleh semua kalangan. Batik juga bisa di pakai dalam suasana santai karena dipadukan dan model baju santai.
Penulis sangat bangga dengan batik Indonesia dan dibuat dengan model yang berbeda-beda tambah percaya diri memakainya.
Apakah para sahabat suka batik juga?
- Kenangan yang Memberi Warna - 25 April 2024
- Kesendirian, Hujan, dan Desember dalam Puisi - 13 Desember 2023
- Selamat Hari Guru Nasional 2023! - 24 November 2023
Baru tau, ternyata itu sejarah tentang batik mega mendung ya. Terima kasih untuk artikelnya, Mbak Din🤝
Hehehe aku juga baru tahu setelah tadi malam baca-baca ternyata banyak filosofinya, batik daerah mas ada ga 😁