mata parfum
parfum langkah
langkah kata
“Boleh aku duduk di sini?”
Tampaknya cappuccinomu sudah dingin. Sudah lama? Kau hanya senyum seraya mengeluarkan rokok mildmu. Aku berusaha sok gentle, memantikkan api. Aku sedikit terbatuk karena asap rokokmu menghembus ke mukaku
Ini selasar Warung Kopi Amerika. Tempat pamer kata dan angka-angka, juga belajar bagaimana caranya untuk tidak jatuh cinta. Pulang kerja? tanyamu
“Nganggur,” sekenaku, “Kamu?”
“Saat ini nganggur,” ketawamu menggoda
Boleh kupanggil cantik? Jangan, katamu. Panggil saja hyper, lagi-lagi kamu tertawa. “Tapi kurasa kamu tipe penakut.” Dan ini membuat mukaku seperti terpanggang
Dua puluh menit jelang 00:00. Kamu berdiri, dan mencondongkan wajahmu. Terasa hembusan napas, juga wangi yang menyelusup. “One night stand,” bisikmu
Kamu menuju tempat parkir, sambil senyum mencibir, “Kurasa kamu tipe penakut.”
Kurang ajar! Kepalaku sakit. Aliran darahku terasa seperti mengalir cepat. Buru-buru kutulis pesan, “Ma, malam ini kayaknya nggak bisa pulang. Kerjaan bertumpuk. Aku tidur di kantor. Mmf! Cium jauh.”
mata parfum parfum langkah langkah kata
Aku mengejarmu di parkiran. Di mana?
Kamu membuka kaca mobilmu, tersenyum
Hotel Paradise!
Cilegon, 2019
Catatan. Puisi ini pernah tayang di Kompasiana.
- Jangan Jatuh Cinta di Warung Amerika - 16 Maret 2020
- Buku Pelajaran Bahasa Indonesia - 7 Maret 2020
Nah. Ini baru keren!!
Jenguk2 lapak kita ya
Waduhhhhh